PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF
Oleh: Ismuha Lutfiah
PAI Tarbiyah STAIN Kediri
ismuhafia.blogspot.com
A. Pengertian dan Ciri Khusus
Penelitian Deskriptif Kualitatif
Penelitian deskriptif kualitatif
adalah penelitian yang mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data
atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif.[1]
Penelitian kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang membedakan
dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Prof.
Dr. Sugiono, atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982) serta Erickson dan Susanback (2003),
menjelaskan karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut:[2]
1.
Latar Alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau
pada konteks dari suatu keutuhan (entity).
2. Manusia Sebagai
Alat (Instrumen)
Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat
utama pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan
pengamatan dan wawancara.
3.
Analisis Data Secara Induktif
Penelitian kualitatif analisis data yang dilakukan bersifat induktif
berdasarkan fakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi
hipotesis atau teori.
4.
Teori dari Dasar (Grounded Theory)
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan
teori substansif yang berasal dari data.
5.
Deskriptif
Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka, sehingga laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal
dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape,
dokumen pribadi, catatan atau memo, tulisan di media massa dan dokumen resmi lainnya.
6.
Lebih Mementingkan Proses
dari pada Hasil
Penelitian kualitatif lebih mementingkan segi “proses” dari pada
“hasil”. Hal
ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih
jelas apabila diamati dalam proses.
B.
Permasalahan dan Judul Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif “masalah”
dan “judul” yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara dan bersifat holistic (menyeluruh), sehingga peneliti
kualitatif tidak akan menetapkan permasalahan penelitiannya hanya berdasarkan
variable penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang
meliputi (place), pelaku (actor), aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi.
- Permasalahan Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap
“masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian yaitu seperti yang
terdapat dalam gambar B.1. Berikut ini :
Gambar B.1 Kemungkinan Masalah
Sebelum dan
Sesudah Memasuki Lapangan[3]
Seperti yang ada pada gambar di atas, maka “masalah” dalam
penelitian kualititaif akan terjadi tiga kemungkinan yaitu: Pertama, “masalah” yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak
awal sampai akhir penelitian sama. Kedua,
”masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berkembang yaitu
memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan, dengan demikian tidak
terlalu banyak perubahan. Ketiga,
“masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total,
sehingga harus “ganti” masalah. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti
ini sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang
menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan
karakteristik masalah kualitatif ini.[4]
Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan pada rumusan masalah
penelitian tidak dirumuskan atas dasar definisi operasional dari suatu variable
penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk
memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain (in context).
Berikut ini contoh rumusan masalah dalam proposal penelitian
deskriptif kualitatif tentang suatu pendidikan Islam :
a)
Bagaimanakah gambaran lembaga
pendidikan Islam di situasi sosial atau setting tertentu? (rumusan masalah
deskriptif)
b)
Bagaimanakah upaya lembaga
tersebut dalam mengatasi ataupun meningkatkan kualitas pendidikannya? (rumusan
masalah deskriptif)
c)
Bagaimanakah pola terbentuknya lembaga
tersebut menjadi lembaga pendidikan Islam? (rumusan masalah deskriptif)
- Judul Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa oleh
peneliti masih bersifat sementara, dan bersifat holistic (menyeluruh), maka judul dalam penelitian kualitatif yang
dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah memasuki lapangan.[5]
Judul penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan
permasalahan dan variable yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan
fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta menemukan
hipotesis dan teori. Berikut ini diberikan beberapa contoh judul:
a) PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN
ISLAM BERBASIS PRODUKSI
b) MODEL PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM) BANGSA DALAM UPAYA MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
c) PROFIL GURU PENDIDIKAN ISLAM YANG
EFEKTIF DALAM MENDIDIK ANAK
C.
Variabel, Teori, dan Hipotesis Dalam Penelitian Deskriptif
Kualitatif
Untuk memahami variabel, teori, dan
hipotesis dalam penelitian deskriptif kualitatif maka akan dijelaskan sebagai
berikut:
1.
Variabel Dalam Penelitian
Kualitatif
Variabel penelitian adalah unsur-unsur ataupun faktor-faktor ataupun
elemen-elemen dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan untuk ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian kualitatif yang
bersifat holistic dan lebih
menekankan pada proses untuk memperoleh pemahaman, makna “Verstehen”,[6]
maka penelitian kualitatif melihat hubungan antar variable pada obyek yang
diteliti lebih bersifat interaktif (reciprocal/interaktif).
2.
Teori Dalam Penelitian
Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, teori diartikan
sebagai paradigma atau teori yang diangkat lebih sebagai perspektif (perspektif
teoritik).[7]
Seorang peneliti dalam kegiatan penelitiannya, baik dinyatakan secara eksplisit
atau tidak, menerapkan paradigma tertentu sehingga penelitian menjadi terarah.
Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:
a.
Pendekatan fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti
berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang
biasa dalam situasi-situasi tertentu.
b.
Pendekatan interaksi simbolik.
Pengertian yang diberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya
bersifat esensial serta menentukan.
c.
Pendekatan kebudayaan. Untuk
menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat
mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya manusia diharapkan berperilaku dalam suatu
latar kebudayaan.
d.
Pendekatan etnometodologi.
Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang,
menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri.
3.
Hipotesis Dalam Penelitian
Kualitatif
Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu
oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian
dilapangan. Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat induktif
berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan
menjadi hipotesis atau teori. Jadi dalam penelitian kualitatif melakukan
analisis data untuk membangun hipotesis.[8]
D. Tehnik-Tehnik Dalam
Penelitian Deskriptif Kualitatif
Untuk memahami tehnik-tehnik dalam
penelitian kualitatif yang meliputi metode pengumpulan data, analisis data,
keabsahan data, jenis-jenis penelitian, dan penyusunan laporan penelitian, maka
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Metode
Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a.
Wawancara
Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah wawancara mendalam (in–depth
interview).
b.
Observasi
Observasi yang dapat digunakan dalam penelitian
kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan
observasi kelompok tidak terstruktur.[9]
c.
Dokumen
Bentuk dokumen terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi,
surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen
pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di
website, dan lain-lain.
d.
Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan
data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan
makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.
e.
Trianggulasi
Trianggulasi berarti peneliti mengunakan tehnik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data yang berbeda-beda
untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
2.
Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisaikan data ke dalam kategori,
menjabarkan dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
makna yang penting dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri
sendiri maupun orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Analisis data sebelum memasuki lapangan dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut :
a.
Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
b.
Display data
Display data adalah penyajian data, sehingga data yang
diperoleh terorganisasikan dan mudah difahami.
c.
Conclusion Drawing
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat.
Gambar D.2.
Proses Dalam Analisis Data Dalam Penelitian Kualitatif[10]
3.
Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena
beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti dalam penelitian kualitatif, alat
penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber
data kualitatif yang kurang credible
akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Dari hasil penelaahan pustaka yang
dilakukan Prof. Dr. Burhan Bugin, atas hasil dari mensintesakan
pendapatnya Lincoln
dan Guba (1985) dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data[11],
yaitu:
a.
Kredibilitas, apakah proses dan
hasil penelitian dapat diterima. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama
penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, membandingkan
dengan hasil penelitian lain, dan member check.
b.
Transferabilitas, yaitu apakah
hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
c.
Dependability, yaitu apakah
hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data,
membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk
menarik kesimpulan.
d.
Konfirmabilitas, yaitu apakah
hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai
dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan.
4.
Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Dari hasil penelaahan pendapatnya Prof. Dr. Burhan
Bugin (2003), penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian[12]
yaitu:
a.
Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan
pengalamannya yang dituliskan kembali, tujuannya untuk mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang
sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang.
b.
Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan makna atau konsep
atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada
beberapa individu.
c.
Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari
suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory
adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan
situasi tertentu.
d.
Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau
sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola
perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil
dari sebuah penelitian.
e.
Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah
studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.
5.
Penyusunan Laporan Penelitian Kualitatif
Laporan penelitian kualitatif adalah merupakan laporan ilmiah, untuk
itu maka harus dibuat secara sistematis dan logis pada setiap bagian, sehingga
pembaca mudah memahami langkah-langkah yang telah ditempuh selama proses
penelitian dan hasilnya. Beberapa prinsip penting dalam menulis laporan
penelitian hasil ramuan dari Prof. Dr. Burhan Bugin, atas hasil dari
mensintesakan pendapatnya Lincoln
dan Guba (1985), Bogdan dan Biklen (1982), Moleong (1985), Nasution (1992), dan
Susilo (1995).[13]
a.
Laporan penelitian harus memiliki
struktur yang koheren dan konsisten antara bagian yang satu dengan bagian yang
lain.
b.
Bahasa dalam laporan penelitian
adalah bahasa resmi dan baku
sesuai standar bahasa yang baik dan benar.
c.
Laporan penulisan harus ditulis
dengan penuh kejujuran dan apa adanya. Emosi dan subjektifitas peneliti harus
ditekan hingga ketitik terendah.
d.
Dalam laporan penelitian hendaknya
ditampilkan secara jelas dimensi-dimensi konteks dari fenomena yang diteliti.
e.
Laporan penelitian tidak perlu
dikalim oleh penelitinya sebagai sesuatu yang sudah final, seyogyanya memberi
peluang untuk dikaji ulang oleh peneliti-peneliti lain.
Berikut adalah sistematika penyusunan laporan penelitian kualitatif dari
hasil penelaahan pendapat Prof. Dr. Burhan Bugin (2003)
dan Prof. Dr. Sugiono (2005)[14]:
JUDUL
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Konteks Penelitian
B.
Fokus Kajian Penelitian
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
BAB II : PERSPEKTIF
TEORITIS DAN KAJIAN PUSTAKA
BAB III : METODE
PENELITIAN
A.
Pendekatan
B.
Deskripsi Setting Penelitian
C.
Pengumpulan Data
D.
Analisis Data
E.
Keabsahan data
BAB IV : TEMUAN
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Temuan Penelitian
B.
Pembahasan
BAB VI : KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN : Ijin Penelitian,
Perpanjangan, Foto-Foto Yang Diamati, Hasil Wawancara, Dokumentasi, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1995.
Brannen, Julia, Terj. Nuktah Arfawei
kurde, Memadu Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2002.
Bogdan, Robert dan Steven J. Tailor,
Terj. Arif Furchan, Pengantar Metode
Penelitian Kualitatif Suatu Pendekatan Fenomonologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial,
Surabaya :
Usaha Offset Printing, 1992.
Bugin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Endaswara, Suwardi, Metodologi
Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : UGM
Press, 2006.
G. Gleser, Barney dan Anselm L.
Strauss, The Discovery Of Graounded
Theory (Strategi For Qualitative
Research), Terj. Abd. Syukur Ibrahim dan Machrus Syamsuddin, Penemuan Teori Grounded (Beberapa Strategi
Penelitian Kualitatif), Surabaya
: Usaha Offset Printing, 1985.
L. Strauss, Anselm dan Juliet Corbin, Basic Of Qualitative Research (Grounded
Theory Procedures and Techniques), Terj. M. Junaidi Ghony, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Prosedur,
Tekhnik, dan Teori Grounded), Surabaya
: PT. Bina Ilmu, 1997.
Moloeng, Lexy J, Metode
Penelitian Kualitatif, Bandung
: Rosdakarya, 2004.
Mulyana, Deddy, Metode Penelitian
Kualitatif : Paradigma-Paradigma Baru
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Rosdakarya, 2002.
Nasution, Metode Penelitian
Naturalistik Kualitatif, Bandung
: Tarsito, 2003.
Quinn Patton, Michael, How To Use Qualitative Metods In Evaluation,
Trej. Budi Puspo Priyadi, Metode Evaluasi
Kualitatif, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2006.
Santana, Septiawan, Menulis Ilmiah, Metode Penelitian Kualitatif,
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2007.
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999.
Subana, M dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung : CV. Pustaka
Setia, 2001.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung : ALFABETA, 2005.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998.
[1]Penelitian kualitatif sebagai penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Lihat, Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Rosdakarya,
2004), 6.
[2] Sugiono, Memahami Penelitian
Kualitatif, (Bandung
: ALFABETA, 2005), 1-27.
[3] Ibid., 31.
[4] Ibid., 30.
[5] Burhan Bugin, Analisis Data
Penelitian Kualitatif, (Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 192.
[6] Soejono dan Abdurrahman, Metodologi
Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999), 28.
[7] Bugin, Penelitian Kualitatif,
45.
[8] Sugiono, Penelitian
Kualitatif, 3.
[9] Bugin, Penelitian Kualitatif,
115.
[10] Sugiono, Penelitian Kualitatif,
91.
[11] Sugiono, Penelitian
Kualitatif, 117-131.
[12] Bugin, Penelitian Kualitatif,
83-168.
[13] Ibid., 196-198.
[14] Bugin, Penelitian Kualitatif,
198-199. dan Sugiono, Penelitian
Kulaitatif, 153-159.
bagus banget materinya mpok :D
BalasHapusmayan buat tugas metlit nih
makasih banyak infonya :D
almet UNJ tuh ya?
Mksih udh share,,😊
BalasHapusMantap tulisnnya
BalasHapus