Jumat, 23 Desember 2011

Penelitian Deskriptif Kualitatif


PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF

Oleh: Ismuha Lutfiah
PAI Tarbiyah STAIN Kediri
ismuhafia.blogspot.com

A.    Pengertian dan Ciri Khusus Penelitian Deskriptif Kualitatif
Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif.[1] Penelitian kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang membedakan dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Prof. Dr. Sugiono, atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982) serta Erickson dan Susanback (2003), menjelaskan karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut:[2]
1.      Latar Alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity).
2.      Manusia Sebagai Alat (Instrumen)
Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan wawancara.
3.      Analisis Data Secara Induktif
Penelitian kualitatif analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.
4.      Teori dari Dasar (Grounded Theory)
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substansif yang berasal dari data.
5.      Deskriptif
Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, sehingga laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, tulisan di media massa dan dokumen resmi lainnya.
6.      Lebih Mementingkan Proses dari pada Hasil
Penelitian kualitatif lebih mementingkan segi “proses” dari pada “hasil”. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.

B.     Permasalahan dan Judul Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif “masalah” dan “judul” yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara dan bersifat holistic (menyeluruh), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan permasalahan penelitiannya hanya berdasarkan variable penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi (place), pelaku (actor), aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi.
  1. Permasalahan Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian yaitu seperti yang terdapat dalam gambar B.1. Berikut ini :


 







Gambar B.1 Kemungkinan Masalah Sebelum dan
Sesudah Memasuki Lapangan[3]

Seperti yang ada pada gambar di atas, maka “masalah” dalam penelitian kualititaif akan terjadi tiga kemungkinan yaitu: Pertama, “masalah” yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Kedua, ”masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan, dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan. Ketiga, “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus “ganti” masalah. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.[4]
Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan pada rumusan masalah penelitian tidak dirumuskan atas dasar definisi operasional dari suatu variable penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain (in context).
Berikut ini contoh rumusan masalah dalam proposal penelitian deskriptif kualitatif tentang suatu pendidikan Islam :
a)      Bagaimanakah gambaran lembaga pendidikan Islam di situasi sosial atau setting tertentu? (rumusan masalah deskriptif)
b)      Bagaimanakah upaya lembaga tersebut dalam mengatasi ataupun meningkatkan kualitas pendidikannya? (rumusan masalah deskriptif)
c)      Bagaimanakah pola terbentuknya lembaga tersebut menjadi lembaga pendidikan Islam? (rumusan masalah deskriptif)
  1. Judul Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, dan bersifat holistic (menyeluruh), maka judul dalam penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah memasuki lapangan.[5]
Judul penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan variable yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta menemukan hipotesis dan teori. Berikut ini diberikan beberapa contoh judul:
a)      PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PRODUKSI
b)      MODEL PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BANGSA DALAM UPAYA MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
c)      PROFIL GURU PENDIDIKAN ISLAM YANG EFEKTIF DALAM MENDIDIK ANAK
C.    Variabel, Teori, dan Hipotesis Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
Untuk memahami variabel, teori, dan hipotesis dalam penelitian deskriptif kualitatif maka akan dijelaskan sebagai berikut:
1.      Variabel Dalam Penelitian Kualitatif
Variabel penelitian adalah unsur-unsur ataupun faktor-faktor ataupun elemen-elemen dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistic dan lebih menekankan pada proses untuk memperoleh pemahaman, makna “Verstehen”,[6] maka penelitian kualitatif melihat hubungan antar variable pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif (reciprocal/interaktif).
2.      Teori Dalam Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, teori diartikan sebagai paradigma atau teori yang diangkat lebih sebagai perspektif (perspektif teoritik).[7] Seorang peneliti dalam kegiatan penelitiannya, baik dinyatakan secara eksplisit atau tidak, menerapkan paradigma tertentu sehingga penelitian menjadi terarah. Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:
a.       Pendekatan fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
b.      Pendekatan interaksi simbolik. Pengertian yang diberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan.
c.       Pendekatan kebudayaan. Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya manusia diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan.
d.      Pendekatan etnometodologi. Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri.
3.      Hipotesis Dalam Penelitian Kualitatif
Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian dilapangan. Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Jadi dalam penelitian kualitatif melakukan analisis data untuk membangun hipotesis.[8] 

D.    Tehnik-Tehnik Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
Untuk memahami tehnik-tehnik dalam penelitian kualitatif yang meliputi metode pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, jenis-jenis penelitian, dan penyusunan laporan penelitian, maka akan dijelaskan sebagai berikut:
1.      Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a.       Wawancara
Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam (in–depth interview).
b.      Observasi
Observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.[9]
c.       Dokumen
Bentuk dokumen terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
d.      Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.
e.       Trianggulasi
Trianggulasi berarti peneliti mengunakan tehnik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
2.      Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisaikan data ke dalam kategori, menjabarkan dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih makna yang penting dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis data sebelum memasuki lapangan dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
a.       Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
b.      Display data
Display data adalah penyajian data, sehingga data yang diperoleh terorganisasikan dan mudah difahami.
c.       Conclusion Drawing
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat.









Gambar D.2. Proses Dalam Analisis Data Dalam Penelitian Kualitatif[10]
3.       Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Prof. Dr. Burhan Bugin, atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Lincoln dan Guba (1985) dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data[11], yaitu:
a.       Kredibilitas, apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
b.      Transferabilitas, yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
c.       Dependability, yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
d.      Konfirmabilitas, yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan.
4.      Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Dari hasil penelaahan pendapatnya Prof. Dr. Burhan Bugin (2003), penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian[12] yaitu:
a.       Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali, tujuannya untuk mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang.
b.      Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan makna atau konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
c.       Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu.
d.      Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian.
e.       Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.
5.      Penyusunan Laporan Penelitian Kualitatif
Laporan penelitian kualitatif adalah merupakan laporan ilmiah, untuk itu maka harus dibuat secara sistematis dan logis pada setiap bagian, sehingga pembaca mudah memahami langkah-langkah yang telah ditempuh selama proses penelitian dan hasilnya. Beberapa prinsip penting dalam menulis laporan penelitian hasil ramuan dari Prof. Dr. Burhan Bugin, atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Lincoln dan Guba (1985), Bogdan dan Biklen (1982), Moleong (1985), Nasution (1992), dan Susilo (1995).[13]
a.       Laporan penelitian harus memiliki struktur yang koheren dan konsisten antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
b.      Bahasa dalam laporan penelitian adalah bahasa resmi dan baku sesuai standar bahasa yang baik dan benar.
c.       Laporan penulisan harus ditulis dengan penuh kejujuran dan apa adanya. Emosi dan subjektifitas peneliti harus ditekan hingga ketitik terendah.
d.      Dalam laporan penelitian hendaknya ditampilkan secara jelas dimensi-dimensi konteks dari fenomena yang diteliti.
e.       Laporan penelitian tidak perlu dikalim oleh penelitinya sebagai sesuatu yang sudah final, seyogyanya memberi peluang untuk dikaji ulang oleh peneliti-peneliti lain.
Berikut adalah sistematika penyusunan laporan penelitian kualitatif dari hasil penelaahan pendapat Prof. Dr. Burhan Bugin (2003) dan Prof. Dr. Sugiono (2005)[14]:
JUDUL
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB    I      :    PENDAHULUAN
A.    Konteks Penelitian
B.     Fokus Kajian Penelitian
C.     Tujuan Penelitian
D.    Manfaat Penelitian
BAB    II     :   PERSPEKTIF TEORITIS DAN KAJIAN PUSTAKA
BAB    III    :   METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan
B.     Deskripsi Setting Penelitian
C.     Pengumpulan Data
D.    Analisis Data
E.     Keabsahan data
BAB    IV    :   TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Temuan Penelitian
B.     Pembahasan
BAB    VI    :   KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN : Ijin Penelitian, Perpanjangan, Foto-Foto Yang Diamati, Hasil Wawancara, Dokumentasi, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1995.
Brannen, Julia, Terj. Nuktah Arfawei kurde, Memadu Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002.
Bogdan, Robert dan Steven J. Tailor, Terj. Arif Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Suatu Pendekatan Fenomonologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial, Surabaya : Usaha Offset Printing, 1992.
Bugin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Endaswara, Suwardi, Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : UGM Press, 2006.
G. Gleser, Barney dan Anselm L. Strauss, The Discovery Of Graounded Theory (Strategi For Qualitative Research), Terj. Abd. Syukur Ibrahim dan Machrus Syamsuddin, Penemuan Teori Grounded (Beberapa Strategi Penelitian Kualitatif), Surabaya : Usaha Offset Printing, 1985.
L. Strauss, Anselm dan Juliet Corbin, Basic Of Qualitative Research (Grounded Theory Procedures and Techniques), Terj. M. Junaidi Ghony, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Prosedur, Tekhnik, dan Teori Grounded), Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1997.
Moloeng, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosdakarya, 2004.
Mulyana, Deddy, Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma-Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Rosdakarya, 2002.
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung : Tarsito, 2003.
Quinn Patton, Michael, How To Use Qualitative Metods In Evaluation, Trej. Budi Puspo Priyadi, Metode Evaluasi Kualitatif, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006.
Santana, Septiawan, Menulis Ilmiah, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2007.
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999.
Subana, M dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung : CV. Pustaka Setia, 2001.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung : ALFABETA, 2005.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998.


[1]Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Lihat, Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Rosdakarya, 2004), 6.
[2] Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : ALFABETA, 2005), 1-27.
[3] Ibid., 31.
[4] Ibid., 30.
[5] Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 192.
[6] Soejono dan Abdurrahman, Metodologi Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999), 28.
[7] Bugin, Penelitian Kualitatif, 45.
[8] Sugiono, Penelitian Kualitatif, 3.
[9] Bugin, Penelitian Kualitatif, 115.
[10] Sugiono, Penelitian Kualitatif, 91.
[11] Sugiono, Penelitian Kualitatif, 117-131.
[12] Bugin, Penelitian Kualitatif, 83-168.
[13] Ibid., 196-198.
[14] Bugin, Penelitian Kualitatif, 198-199. dan Sugiono, Penelitian Kulaitatif, 153-159.

3 komentar:

  1. bagus banget materinya mpok :D
    mayan buat tugas metlit nih
    makasih banyak infonya :D

    almet UNJ tuh ya?

    BalasHapus